Depok – Laboranews.com | Kelurahan Cisalak Pasar menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk kegiatan tahun 2026 di Aula Kelurahan Cisalak Pasar pada Senin (3/2/2025).
Musrenbang bertema “Penguatan Fondasi Pembangunan Menuju Depok Maju” ini dihadiri oleh Camat Cimanggis Dody Setiawan, Anggota DPRD Kota Depok Fraksi Demokrat Edi Sitorus, Lurah Cisalak Pasar Surya, perwakilan Bappeda, perwakilan Disrumkim Puspita Dewi, serta LPM, para ketua RW, dan RT.
Dalam kesempatan tersebut, Edi Sitorus menegaskan bahwa Musrenbang bukan hanya membahas anggaran Rp 300 juta per RW, melainkan untuk menyusun program pembangunan yang lebih luas demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Jangan terpaku pada Rp 300 juta, seolah-olah Musrenbang ini hanya membahas itu saja. Anggaran tersebut sebenarnya sudah ada sejak lama di pemerintahan, hanya saja kini mekanismenya diserahkan ke RW. Padahal, masih banyak hal lain yang perlu disampaikan dalam Musrenbang,” ujar Edi.
Menurutnya, Musrenbang harus menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai kebutuhan, seperti bantuan bagi warga kurang mampu, akses pendidikan, kesehatan, peluang kerja, serta pelatihan keterampilan untuk mengurangi pengangguran. Ia juga mendorong agar pemerintah dapat menindaklanjuti hal tersebut melalui kajian dengan dinas terkait.
Selain itu, Edi menyoroti bahwa usulan infrastruktur tidak harus dimasukkan dalam anggaran Rp 300 juta per RW. Misalnya, pembangunan saluran air yang sulit dikerjakan oleh masyarakat sendiri, sehingga perlu melibatkan pihak lain. Ia menilai program ini seharusnya lebih fokus pada pemberdayaan masyarakat, seperti pembangunan paving block yang lebih efektif dan sesuai konsep Musrenbang.
Edi juga menekankan pentingnya program yang terukur dan berdampak nyata bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah masalah pendidikan di Cisalak Pasar, di mana banyak anak tidak bisa masuk sekolah negeri melalui jalur zonasi karena keterbatasan kuota, sementara jalur prestasi pun terbatas.
“Untuk masalah ini, Dinas Pendidikan Depok perlu mencari solusi. Tidak harus membangun sekolah baru, tetapi bisa dengan membantu sekolah swasta yang memiliki kualifikasi baik agar dapat menerima siswa dari keluarga kurang mampu dengan dukungan pembiayaan,” jelasnya.
Dengan adanya Musrenbang, diharapkan para ketua RW lebih peka terhadap kebutuhan warga dan mampu mengusulkan program yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Lurah Cisalak Pasar, Surya, dalam sambutannya menekankan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga mencakup aspek non-fisik yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Alhamdulillah, janji kampanye Wali Kota terpilih terkait alokasi Rp 300 juta per RW ini merupakan langkah luar biasa. Namun, efektivitasnya bergantung pada kemampuan RW dalam menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan di wilayah masing-masing, sehingga dapat dituangkan dalam program yang tepat di tingkat kelurahan,” ujar Surya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kepekaan RW dalam memahami kebutuhan masyarakat, baik terkait infrastruktur, penanganan banjir, hingga pengelolaan sampah.
Musrenbang ini diharapkan dapat menghasilkan program-program yang benar-benar bermanfaat bagi warga dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kelurahan Cisalak Pasar. (Rohana)