Depok – Laboranews.com | Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna, menggelar acara open house pada hari keempat Idul Fitri di kediamannya pada Kamis (3/4/2025). Momen ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga bertepatan dengan hari ulang tahun Ade Supriyatna yang ke-46. Acara ini dihadiri oleh warga, kerabat, Komunitas Jurnalis Depok ( KJD) serta KBA Komando Bang Ade Supriyatna yang turut meramaikan suasana.
Dalam kesempatan tersebut, Ade menyampaikan makna Idul Fitri sebagai momen untuk saling memaafkan setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan. “Setelah kita sebulan berpuasa dan banyak meminta dihapuskan kesalahan oleh Allah SWT, kini saatnya kita bersilaturahmi dengan sesama tetangga, teman, dan kerabat. Dengan saling memaafkan, kita juga membangun keharmonisan dengan sesama,” ujar Ade.
Ade juga mengungkapkan harapannya di usia yang ke-46. Ia berharap dapat terus mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam mengemban amanah serta diberikan kesempatan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi warga Kota Depok melalui tugas dan fungsi sebagai Ketua DPRD.
Fokus Pada Sinergi Pemerintahan dan Penyelesaian Permasalahan Kota
Ketika ditanya mengenai sinergi antara legislatif dan eksekutif, Ade menegaskan bahwa DPRD memiliki kedudukan yang sejajar dengan pemerintah daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. “DPRD harus selaras dengan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, namun tetap menjalankan fungsi pengawasan serta menentukan alokasi anggaran bersama pemerintah,” jelasnya.
Dalam hal prioritas kerja, Ade menyoroti dua permasalahan utama Kota Depok, yaitu pengelolaan sampah dan kemacetan. Untuk masalah sampah, ia berharap proyek lelang mesin pengelola sampah dari Kementerian PUPR untuk RDF 300 dapat berjalan sesuai rencana dan selesai tahun ini. “Jika RDF 300 ton ini berhasil, kita akan duplikasi dan bangun lagi dengan kapasitas yang lebih besar hingga 500 ton per hari,” ungkapnya. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pemilahan sampah dari hulu agar pengelolaan di tingkat wilayah menjadi lebih efektif.
Sementara itu, terkait kemacetan, Ade menilai bahwa pelebaran simpang-simpang jalan menjadi solusi jangka pendek yang harus segera dilakukan. “Di samping itu, pembangunan transportasi publik yang lebih baik juga harus terus didorong untuk jangka panjang,” tambahnya.
Harapan untuk Walikota Baru
Ade juga menyampaikan harapannya kepada Walikota Depok yang baru, agar dapat merealisasikan program serta janji kampanye. “Kami di DPRD akan mengawal dan mendukung program Walikota, dan kami harap seluruh perangkat daerah serta dinas mampu menerjemahkan visi dan ide-idenya agar bermanfaat serta mensejahterakan warga Depok,” ujarnya.
Ia juga setuju dengan kebijakan modernisasi sistem angkutan sampah yang diusulkan dan mengapresiasi Pemerintah dimana sudah mulai diterapkan di Kota Depok, seperti penyediaan ember kecil untuk pemilahan sampah organik. “Pemerintah sudah akan memberikan insentif bagi RT yang menerapkan pemilahan sampah. Jika warga ingin bebas dari retribusi sampah, maka harus aktif memilah sampah dari rumah,” ungkapnya. Menurut Ade, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan program pengelolaan sampah di Kota Depok.
Dengan berbagai rencana dan program yang telah dirancang, Ade berharap Kota Depok dapat terus berkembang dan menjadi kota yang lebih bersih, tertata, serta nyaman bagi warganya. (Rohana)