Bekasi – Laboranews.com | Ketua Umum DPP Satuan Karya (Satkar) Ulama Indonesia, Idris Laena, mengusulkan agar Presiden kedua Republik Indonesia, Jenderal Purnawirawan HM Soeharto, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Usulan tersebut disampaikan dalam acara Halalbihalal dan Tasyakuran 55 Tahun Satkar Ulama Indonesia yang digelar di Alexandria Islamic School, Bekasi, pada Jumat, 18 April 2025.
Di hadapan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Dewan Penasehat Satkar Ulama, Bahlil Lahadalia, Idris Laena menyampaikan bahwa HM Soeharto memiliki peran historis dan strategis dalam pembentukan Satkar Ulama Indonesia. Organisasi ini, yang berdiri pada 13 Maret 1970, lahir atas inisiatif langsung dari HM Soeharto untuk menghimpun para ulama dan umara dalam satu wadah kebangsaan.
“Satkar Ulama tidak bisa dilepaskan dari sosok Pak Harto. Beliaulah yang memprakarsai pendirian organisasi ini sebagai sayap Partai Golkar. Peran beliau dalam mempererat hubungan ulama dan umara sangat luar biasa. Sayangnya, hingga kini, beliau belum mendapatkan gelar Pahlawan Nasional,” ujar Idris.
Ia juga secara tegas meminta Partai Golkar, melalui Bahlil Lahadalia, untuk memperjuangkan pengusulan tersebut ke pemerintah, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Menanggapi hal tersebut, Bahlil Lahadalia menyatakan siap menindaklanjuti aspirasi Satkar Ulama. “Permohonan ini sudah kami terima, dan akan kami perjuangkan sesuai ketentuan yang berlaku,” ungkap Bahlil.
Dalam kesempatan tersebut, Idris Laena juga memaparkan bahwa saat ini Satkar Ulama telah terbentuk di 24 provinsi, dan tengah bersiap memperluas kehadirannya di seluruh 38 provinsi di Indonesia. Ia berharap konsolidasi organisasi bisa segera rampung agar peran Satkar Ulama semakin kuat sebagai pilar keummatan dan kebangsaan.
“Selama 55 tahun, Satkar Ulama menjadi jembatan antara umat dan negara. Kiprahnya tak hanya di bidang keagamaan, tapi juga sosial, pendidikan, dan moral bangsa. Ini adalah warisan yang harus kita jaga,” tegas Idris.(Rohana)
