DEPOK – Laboranews.com| Setelah tiga bulan menggelar pelatihan seni tradisi Lenong Denes, Lembaga Kebudayaan Depok (LKD) akan mempersembahkan pementasan bertajuk Putri di Sarang Siluman di Panggung Betawi Ngoempoel Creative Center (BNCC), Tanah Baru, Depok, pada Sabtu (26/4/2025) pukul 18.30 WIB.
Pelatihan yang melibatkan puluhan pelajar dari berbagai sekolah ini dipandu langsung oleh seniman lenong senior, Firman Djalut. Melalui kegiatan ini, LKD berupaya menghidupkan kembali seni pertunjukan tradisional Betawi, serta menanamkan rasa cinta budaya kepada generasi muda.
“Pelatihan lenong kepada para pelajar di Depok merupakan cara kami mengajak generasi muda peduli terhadap budaya tradisi. Kami juga senang melihat antusiasme mereka yang tinggi. Ini membuktikan bahwa minat terhadap seni tradisi masih besar, hanya perlu lebih sering difasilitasi,” ujar Ketua LKD, Kurniawan, Jumat (25/4/2025).
Pementasan ini rencananya akan dihadiri oleh Wali Kota Depok Dr. H. Supian Suri, M.M., Pembina LKD sekaligus anggota DPR RI Ir. H. Nuroji, M.Si., serta Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Kadisporyata) Eko Herwiyanto.
Usai pementasan, rangkaian kegiatan akan dilanjutkan dengan workshop Lenong Preman yang dipandu oleh Emak Iin, Bang Udin Nganga, dan Baba Boy Manisa “Entong Sueb”. Workshop ini dijadwalkan berlangsung hingga pementasan berikutnya pada 26 Juli 2025.
Kegiatan pelatihan ini tidak hanya mengenalkan satu bentuk lenong saja. Para pelajar diperkenalkan dua aliran utama, yakni Lenong Denes dan Lenong Preman, sehingga nantinya peserta dapat memilih gaya lenong yang akan mereka pentaskan dalam acara puncak pada 4 Oktober 2025 mendatang.
Firman Djalut menegaskan pentingnya pelestarian tradisi ini. “Kami mewarisi Lenong Denes dari Engkong dan Bapak kami. Sudah menjadi tanggung jawab kami untuk melanjutkan tradisi ini dan mewariskannya kepada generasi berikutnya,” ujar Firman, Sabtu (19/4/2025).
Selama pelatihan, beberapa tokoh seni dan teater seperti Andri Bayuardi, Edi Darim, Iman Sembada, Arief Lintau, Sihar Ramses Simatupang, Bambang Wahyudin, dan Eka Perdana turut memberikan materi tambahan untuk memperkaya wawasan para peserta.
Program pelatihan dan pementasan ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan melalui program Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) se-Depok.
Sebagai bagian dari upaya dokumentasi dan edukasi, LKD juga tengah menyusun buku tentang sejarah dan perkembangan lenong di Kota Depok. Buku ini direncanakan terbit bersamaan dengan puncak pementasan pada Oktober 2025. ( Rohana)