Depok – Laboranews.com | Wali Kota Depok Supian Suri mengunjungi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Depok yang berlokasi di Perumahan Permata Regency, Jalan Raya Citayam, Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, pada Selasa (6/5/2025). Kunjungan ini menjadi langkah awal Pemerintah Kota Depok dalam merumuskan kebijakan untuk mendukung pendidikan dan kemandirian anak-anak berkebutuhan khusus.
Dalam dialog bersama kepala sekolah dan para guru SLB, Supian Suri menyampaikan komitmennya untuk mendengarkan langsung kebutuhan di lapangan agar Pemkot dapat memberikan dukungan yang tepat sasaran.
“Kita akan lihat kebijakan apa yang bisa kita ambil untuk mendukung apa yang tadi mereka sampaikan,” ujar Supian Suri.
Ia menekankan pentingnya memberikan ruang dan peluang bagi anak-anak istimewa untuk menjadi mandiri. Salah satu upaya yang direncanakan adalah menjalin kerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk membekali siswa dengan keterampilan sesuai minat dan bakat mereka, seperti membatik, menjahit, pertanian, hingga merias.
“Insya Allah kita akan support. Bahkan kita akan siapkan satu stand khusus di Car Free Day untuk menjual produk hasil karya anak-anak istimewa. Ini agar mereka semakin semangat dan merasa dihargai oleh masyarakat,” tambah Supian Suri.
Terkait anggaran, Supian Suri menyebut akan menyesuaikan dengan kebutuhan yang belum terakomodasi oleh pemerintah provinsi. Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan dibahas lebih lanjut, baik melalui perubahan anggaran 2025 maupun APBD 2026, untuk mendanai pelatihan, workshop, maupun penyediaan sarana dan prasarana.
Sementara itu, Kepala SLBN Kota Depok, Kornelia Dewi yang akrab disapa Bu Lia, menyambut baik perhatian Wali Kota terhadap sekolah yang berada di bawah kewenangan Provinsi Jawa Barat tersebut.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kunjungan dan perhatian Pak Wali Kota. Kebutuhan-kebutuhan yang belum terakomodir provinsi, kami harap bisa dibantu oleh Pemkot Depok,” ungkapnya.
Menurut Kornelia, saat ini SLBN Depok menampung sekitar 160 siswa, bagian dari total 1.350 anak berkebutuhan khusus yang tersebar di Kota Depok. Namun, baru 690 anak yang terlayani pendidikan. Salah satu kendala utama adalah minimnya tenaga pengajar.
“Saat ini ada lebih dari 50 anak yang mendaftar tapi belum bisa diterima karena keterbatasan guru. Kami harap workshop bisa dimulai di awal tahun ajaran baru,” tutupnya.
Pada giat ini turut hadir Kadisdik Depok Siti Chaerijah, Kadisdukcapil Nuraini Widayati, dan para guru SLBN Depok. (Rh/Ish)
