LABORA NEWS| Depok – Setelah adanya Isu Intoleran dan SARA dalam pemilihan ketua Osis di SMAN 6 Depok, beberapa awak media mencoba mengkonfirmasi isu tersebut pada pihak sekolah. Pihak sekolah sangat prihatin dengan pemberitaan yang sempat viral tersebut, karena memang tidak benar dengan adanya unsur – unsur intoleran dan SARA dalam pemilihan tersebut. Jumat, (13/11/20).
Kepala SMAN 6 Depok, Abdul Fatah menerangkan, permasalahannya ada pada validasi sistem online yang dipakai tidak valid, karena memang belum di uji cobakan. Abdul Fatah juga membenarkan bahwa ketua Osis terpilih sebelumnya telah mengundurkan diri dari pencalonan dalam pemilihan ketua Osis.
Ketika ditanya siapa yang membuat aplikasi tersebut, Kepala SMA Negeri 6 Depok menjawab bahwa itu adalah buatan Anak-anak dan telah dilakukan kembali pemilihan ulang dengan cara murid-murid datang langsung kesekolah. Metode pemilihan dilakukan dengan vote menggunakan aplikasi online.
Salah seorang murid HL yang turut hadir di sekolah ketika dikonfirmasi membenarkan adanya pemilihan ulang Ketua Osis, dengan alasan kerena terjadi kesalahan sistem.
Hal senada juga disampaikan oleh TA murid SMAN 6 Depok sebelumnya telah dilakukan pemilihan Ketua Osis lewat Online dari rumah. Namun, saat ini murid-murid disuruh datang langsung untuk pemilihan ketua Osis yang baru.
Julianta Sembiring, Amd MI, SH, SE selaku Advokat Jaringan Pengawas kebijakan Pemerintah (J.P.K.P) Kota Depok menyampaikan, ” Saya berharap pendidikan di Depok bisa tetap menanamkan nilai-nilai kejujuran dan transparansi serta sportivitas dalam berbagai kompetisi, sehingga target pemerintah akan pendidikan dapat tercapai, yaitu generasi penerus yang akan memimpin dengan jujur dan beradab. Kita sebagai Orang tua dan pendidik adalah teladan mereka”, pungkas Julianta. (Red)