Gambar: Mangihut Sinaga Anggota DPR-MPR RI 2024 – 2029 bersama Masyarakat pada Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Brodam Cafe Kota Pematangsiantar
Laboranews.com|Pematangsiantar — Anggota MPR – DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Mangihut Sinaga, S.H., M.H., yang juga merupakan anggota Komisi III dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), kembali menegaskan pentingnya pemahaman terhadap Empat Pilar MPR RI sebagai landasan utama dalam memperkuat karakter kebangsaan generasi muda. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang berlangsung di Brodam’s Guest House & Cafe, Jl. Danau Tondano No. 9, Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, pada Selasa (22/4/2025).
Acara ini diikuti oleh lebih dari 150 peserta yang terdiri dari unsur mahasiswa, pemuda , tokoh masyarakat, serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Dalam pemaparannya, Mangihut Sinaga, S.H., M.H. menegaskan bahwa pemahaman terhadap Empat Pilar MPR yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan landasan penting bagi generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Semua nilai kebangsaan itu ada dalam Pembukaan UUD 1945, memahami pembukaan UUD artinya kalian memahami 4 pilar kebangsaan. Anak muda harus menunjukan bahwa nilai-nilai kebangsaan yang melekat dapat menyelamatkan dari berbagai gejolak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Mangihut juga menyampaikan bahwa generasi muda adalah masa depan bangsa. “Kemajuan Negara akan sangat ditentukan oleh Generasi Muda. Oleh karenanya Generasi Muda harus memahami 4 Pilar Kebangsaan dengan baik” ungkapnya.
Mangihut juga secara langsung menyerukan kepada para generasi muda untuk tidak ragu mengambil peran dalam memajukan negara. “Kalian harus terlibat dari sekarang, berani mengambil peran agar kita dapat mencapai tujuan menciptakan masyarakat yang stabil” ajaknya.
Gambar: Mangihut Sinaga bersama Pemuda dan Masyarakat
Ia juga menyinggung tantangan zaman digital, termasuk disrupsi media sosial yang dinilainya sebagai dampak dari lemahnya fondasi karakter generasi muda.
“Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter anak muda dan membantu mereka menghadapi disrupsi media sosial yang merupakan suatu tantangan,” ujarnya.
Dalam sesi interaktif, peserta menyampaikan berbagai pertanyaan dan keresahan mereka. Salah satu peserta, Bunga Napitupulu asal Pematangsiantar, misalnya, menyampaikan kekhawatirannya terhadap stigma dan ancaman balas dendam bagi pelapor kasus narkoba dan judi online.
Gambar: Mahasiswa dan Pemuda Pematangsiantar berdiskusi dan bertanya pada acara Sosialisasi Empat Pilar
Menanggapi hal tersebut, Mangihut menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam memberantas kejahatan, “Tidak perlu takut karena pihak aparat pasti akan menjaga kerahasiaan informan tersebut. Dalam UU Narkotika juga ada pasal yang mengatur jika melihat adanya peredaran dan penyalahgunaan narkoba namun tidak melaporkan juga akan mendapat hukuman,” ujarnya.
Peserta lainnya, Polman Damanik asal Simalungun, mempertanyakan perihal kebebasan beragama dan pendirian rumah ibadah.
“Kedepannya sudah diputuskan tidak boleh lagi adanya larangan mendirikan rumah ibadah dan menjalankan ibadah. Undang-undang Dasar NRI 1945 dengan tegas menyatakan tentang kebebasan beribadah. Selain itu terkait pendirian rumah ibadah, pemerintah sudah mengaturnya dalam PBM No. 9/8 Tahun 2006” tegas Mangihut.
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat kebangsaan dan persatuan bangsa dimulai dari kalangan generasi muda dan masyarakat luas, sekaligus mempertegas komitmen wakil rakyat dalam memperjuangkan nilai-nilai luhur bangsa. (MRS/AJC)