Depok – Laboranews.com | Kemeriahan Lebaran Depok 2025 terus berlanjut. Memasuki hari kelima, Kamis (15/5/2025), Alun-Alun Timur GDC menjadi saksi semaraknya kegiatan bertajuk Festival Anak Inklusi yang dirangkaikan dengan agenda Potong Kebo Andil, serta lomba mewarnai bagi anak-anak PAUD dan TK se-Kota Depok.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok, Siti Barkah Hasanah—yang akrab disapa Cing Ikah—hadir membuka acara. Dalam sambutannya, Cing Ikah menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi lokal sebagai bagian dari penguatan identitas dan kebersamaan masyarakat Depok.
“Tradisi seperti Potong Kebo Andil ini bukan hanya simbol kebudayaan, tetapi juga sarana pendidikan karakter. Apalagi dilengkapi lomba mewarnai, saya terharu melihat antusiasme anak-anak yang menggambarkan Kota Depok dengan penuh semangat dan kecintaan,” ujar Cing Ikah.
Yang menjadi sorotan utama adalah penampilan spesial dari anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam Festival Anak Inklusi, mereka menampilkan berbagai pertunjukan seperti menyanyi solo, menari, membaca puisi, hingga bermain musik. Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti para pengunjung yang menyaksikan langsung kemampuan luar biasa para siswa disabilitas ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah, menyampaikan bahwa festival ini bukan sekadar panggung unjuk kebolehan, tetapi merupakan bentuk nyata pengakuan, penghargaan, dan dukungan terhadap anak-anak disabilitas.
“Kita ingin menegaskan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki hak untuk berkembang, berkarya, dan berkontribusi bagi bangsa,” katanya.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan buku hasil karya dari program Depok Satu Buku Satu Sekolah (DESABUSA) kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Depok. Gerakan literasi ini mewadahi ekspresi siswa dan guru dalam bentuk cerita, puisi, dan tulisan lainnya.
“Buku ini menjadi bukti bahwa anak-anak kita, termasuk yang disabilitas, adalah subjek perubahan. Mereka mampu, mereka bisa, dan mereka layak didengar,” lanjut Siti Chaerijah.
Ia pun menaruh harapan besar agar anak-anak disabilitas tidak hanya tumbuh mandiri, tetapi juga diberdayakan menjadi calon pemimpin masa depan, bagian dari generasi Indonesia Emas 2045.
“Untuk itu, seluruh elemen—pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat—harus membentuk ekosistem yang inklusif dan mendukung kemandirian mereka,” pungkasnya.
Festival ini menjadi salah satu momentum penting dalam mendorong kemajuan pendidikan inklusi di Kota Depok, sekaligus menebar kebahagiaan di tengah semangat Lebaran yang hangat dan penuh kebersamaan. (Rohana)